Prediksi atau ramalan bukan beripa nilai yang pasti, sehingga hasilnya bisa benar juga salah, tergantung seberapa akurat data-data yang di olah sebelumakhirnya menjadi sebuah hipotesis. Allah sendiri berfirman dalam Al-Quran bahwa sebuah teori, sebuah prediksi ataupun ramalan tidak akan bisa mengalahkan sebuah kebenaran yang sesungguhnya. " Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali dugaan saja. Sesungguhnya dugaan itu tidak bisa mengalahkan kebenaran. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan."(QS YUNUS: 36)
Namun, justru manusia banyak terjebak dalam memastikan hasil dugaan yang sebenarnya masih bersifat memungkinkan. Dalm kalangan ilmuan terdapat suatu kesimpulan bahwa apa yang telah dikatakan benar,sesungguhnya belumlah mutlak kebenarannya.
suatu hal yang benar menurut anggapan atau dugaan relatif di suatu zaman, karena pada periode berikutnya bisa saja terdapat bukti yang memperbaiki dugaan kebenaran sebalumnya, hingga apa yang kemarin telah benar ,kini harus di ubah kagi dan besok mungkin harus di sempurnakan lagi.Tingkat keberhasilan analisis ini harus selalu di ukur dengan tahap kesesuain antara pernyataan dan kenyataan tentang suatu hal.
Memeplajari ilmu ramal dan hakikatnya tidak terlarang, selama masih dalam koridor teori kemungkinan.Tapi jika keluar dari teori itu dan masuk dalam dunia ke absolut maka tentu akan menuai konfontasi secara terbuka dengan ajaran agama dan nilai-nilai keuniversalan nurani.
Apa yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)dengan ramalan cuacanya,serta ilmuan vulkanologi yang mengetengahkan ramalan terhadap meletusnya sebuah gunung atau terjadinya gempa berkekuatan tertentu di suatu daerah.adalah yang bisa di benarkan Mereka mempergunakan teknologi yang berdasarkan hasil karya akal pikiran dan mememiliki tujuan agar masyarakat bisa mewaspadai akibat yang terjadi dari kejadian-kejadian tersebut.Ilmu perbintangan adalah ilmu yang paling diselewengkan oknum-oknum tertentu untuk mencari keuntungan pribadi dengan mencampurkannya dengan hal yang klenik dan irasonal, padahal ilmu ini adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari luar angkasa sehinga banyak para agamawan justru memandangnya sebagai sesuatu yang negatif. Al-Quran sendiri memaparkan kepada kita " Dan Dia-lah yang telah menjadikan bagi kamu beberapa bintang untuk menjadi pedoman didalam kegelapan di darat dan dilautan. Lalu kami jelaskan tanda-tanda kami Bagi orang-orang yang mengetAhuinya." (QS AL-AN'AM: 97)
Bintang adalah benda angkasa yang memancarkan cahaya. Dengan mempelajari posisi bintang-bintang tersebut, manusia dapat memperoleh petujuk arah yang dapat menyelamatkannya dari kesesatan perjalanan manakala ada sekelompok orang yang menunjuk benda-benda angkasa sebagai ramalan terhadap sebuah peristiwa atau menyangkut nasib sesorang, Nabi secara tegas bersabda, " Sesungguhnya manusia menganggap gerhana matahari dan gerhana bulan dan lenyapnya bintang-bintang dari kehidupannya karena matinya orang-orang besar penduduk bumi sungguh mereka telah berbohong! Sebenarnay semua itu adalah ayat-ayat Allah , supaya hamba-hambanya bisa mengambil pelajaran dengan melihat fenomena itu dan diantara mereka ada yang melakukan introsfeksi diri (pertobatan)." (HR. Abu Daud)
Jelas bahwa ilmu perbintangan tidak boleh dijadikanilamu meramal nasib seseorang. Palagi bila kita pelajari bagaimana sesungguhnya logo-logo zodiak seperti scorpio, leo, dan sebagainnya itu diciptakan dengan memaksakan keterhubungan antara bintang yang satu dan yang lain melalui sebuah garis maya (garis khayalan). Padalah sesungguhnay mereka sesungguhnay mereka samasekali berjauhan dan tidak tampak berhubungan sebagaimana yang sering digambarkan.
Ilmu meramal bisa berupa zodiak (ilmu nujum perbintangan) ilmu falak, meramal nasib dengan bantuan jin, meramal dengan indra ke enam. Juga meramal masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang dengan berbagai cara.Karenannya tidak mengherankan bila sang imam Mahzab( Imam Syafii) itu menyesal mempelajari ilmu ramal juga ilmu firasat karena terbukti bahwa lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya.http://marifattullah-01.blogspot.com/klik disini untuk cerita selengkapnya!
Namun demikian, beliau adalah seorang waliyullah. sebagai waliyullah beliau juga memperoleh keistimewaan dari Allah berupa firasat.
Firasat orang beriman biasannya slalu tepat, mereka melihatnya dengan cahaya Allah. Dan ini beda dengan meramal, karena biasanya firsat akan datang tanpa diundang. Nabi Muhammad SAW bersabda, " Takutlah kamu pada firasat orang Mu'min karena dia melihat dengan cahya Allah SWT."